Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Mantram Puja Trisandya - DOA HINDU

Gambar
selamat datang OM SVASTYASTU Mantram Puja Trisandya Bait I Om bhùr bhvah svah tat savitur varenyam bhargo devasya dhimahi dhiyo yo nah pracodayàt Tuhan adalah bhùr svah. Kita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan Hyang Widhi, Semoga Ia berikan semangat pikiran kita. Bait II Om Nàràyana evedam sarvam yad bhùtam yac ca bhavyam niskalanko nirañjano nirvikalpo niràkhyàtah suddo deva eko Nàràyano na dvitìyo’sti kascit Ya Tuhan, Nàràyana adalah semua ini apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari kotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa Nàràyana, Ia hanya satu tidak ada yang kedua. Bait III Om tvam sivah tvam mahàdevah ìsvarah paramesvarah brahmà visnusca rudrasca purusah parikìrtitah Ya Tuhan, Engkau dipanggil Siwa , Mahàdewa , Iswara , Parameswara , Brahmà , Wisnu , Rudra , dan Purusa . Bait IV Om pàpo’ham pàpakarmàham pàpàtmà pàpasambhavah tràhi mà

sejarah warga pande di Bali

Gambar
selamat datang OM SVASTYASTU SEJARAH WARGA PANDE DI BALI warga pande Pande yang dimaksud disini pande dalam arti keturunan (clan), soroh dari seseorang yang dahulu leluhurnya mempunyai propesi sebagai ” memande” apakah memande itu membuat alat dari logam berupa perunggu ( gong, alat-alat keagamaan dan lain-lain), berupa besi ( cangkul pisau tombak keris dan lain-lain), berupa emas perak ( perhiasan, alat-alat keagamaan dan lain-lain) semua dapat digolongkan dalam istilah anggtandring dan angaluh . Memande adalah suatu pekerjaan yang hasilnya sangat diperlukan oleh seluluh lapisan masyarakat. Memande dan berdagang memang sudah digeluti oleh para pande sejak dahulu (wawancara,28 maret 2011). Dasarnya warga pande tinggal disuatu tempat degan berkelompok. Tetapi begitu ditempat baru ( Desa yang membutuhkannya) mereka memecah diri untuk mengisi pande ditempat beru tersebut tetapi ikatan kekerabatan/leluhur menyatukan kembali mereka dalam adat keagamaan ter